Calon Ketua OSIS memaparkan visi dan misinya secara virtual dengan memanfaatkan saluran Youtube secara langsung dengan disaksikan warga sekolah, yakni guru, siswa dan bahkan wali siswa. Denga orasi secara live akan mampu menumbuhkan sikap percaya diri, jujur dan berintegritas bagi calo ketua OSIS SMAN Model Terpadu Bojonegoro.
Kegiatan rutin Serah Terima Jabatan Pengurus OSIS dilakukan sebagai bentuk pertanggung jawaban secara moril dan materiil atas kepengurusan OSIS di masa bakti 2019/2020. Pengurus OSIS yang purna melaporkan keterlaksanaan kegiatan, kondisi laporan keuangan, serta hasil dan capaian program selama 1 tahun. Selama pandemi banyak kegiatan OSIS yang dibatalkan akibat pertimbangan protokol kesehatan dan penyesuaian terhadap aturan pemerintah yang berlaku. Kegiatan ini merefleksikan adanya sikap jujur, terbuka dan akuntabel yang dimilki para siswa. Hal ini merupakan dasar antikorupsi yang penting di lingkungan sekolah. Walaupun dalam kondisi serba terbatas, pengurus OSIS SMAN MT Bojonegoro tetap semangat dan memiliki kemauan yang kuat dalam mengembangkan diri melalui kegiatan berorganisasi.
Pentingnya pemahaman siswa terhadap karakter yang baik dan budi pekerti di masa sekolah, khususnya di SMAN MT Bojonegoro menginisisasi kegiatan penanaman karakter bagi siswa. Bertepatan dengan masa awal ajaran baru, tim pengembangan karakter sekolah mengadakan kegiatan pengenalan dan pemamaparan karakter dan budaya sekolah. Kegiatan yang diisi oleh Pembina Keagamaan, Nurali Muflikhin, S.PdI, Guru BK, Herlina Kusumawati, S.Pd dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ita MOraliawati, S.S, M.Pd menjadi jembatan komunikasi dan sekaligus memberi gambaran pelaksanaan pembiasaan karakter jujur, relijius, integratif dengan mengedepankan 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun).
Karakter mandiri dan peduli merupakan karakter dasar dalam 9 nilai antikorupsi. Siswa SMAN MT Bojonegoro mengimplementasikannya dalam bentuk perilaku tutur yang menunjukkan jati diri bangsa yang menjunjung tinggi adat dan budaya, salah satunya dengan berbahasa Krama Alus. Siswa mempraktikkan keterampilan bahasa tersebut dengan aktivitas di lingkungan keluarga. Setiap hasil praktiknya diunggah secara mandiri di akun channel Youtube kelas dan diapresiasi bersama oleh guru, siswa, dan wali siswa.