Pedoman Teknis
Pelaksanaan Pendidikan Antikorupsi
Keberhasilan penanaman nilai-nilai antikorupsi dipengaruhi cara penyampaian dan
pendekatan pembelajaran yang dipergunakan. Untuk tidak menambah beban siswa yang
sudah cukup berat, perlu dipikirkan secara matang bagaimana model dan pendekatan yang
akan dipilih. Ada tiga model penyelenggaraan pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai
antikorupsi yang dapat dilakukan di sekolah, yaitu:
A. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pendidikan ekstrakurikuler khusus
Penanaman nilai antikorupsi dapat ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan di luar
pembelajaran misalnya dalam kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan insidental.
Penanaman nilai dengan model ini lebih mengutamakan pengolahan dan penanaman
nilai melalui suatu kegiatan untuk dibahas dan dikupas nilai-nilai hidupnya. Model
ini dapat dilaksanakan oleh guru sekolah yang bersangkutan yang mendapat tugas
tersebut atau dipercayakan pada lembaga di luar sekolah untuk melaksanakannya,
misalnya dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
a. Materi
Materi yang harus disampaikan sebagai berikut:
Nomor | Materi | Indikator |
1 | Disiplin |
Peserta didik dapat: 2. Memahami manfaat disiplin 3. Mengidentifikasi karakter disiplin 4. Melakukan control diri terhadap tidakan disiplin 5. Memahami dampak perilaku tidak berdisiplin |
2 | Jujur |
Peserta didik dapat: 6. Memahami manfaat berbuat jujur 7. Mengidentifikasi karakter jujur 8. Melakukan control diri terhadap tidakan kejujurannya 9. Memahami dampak perilaku tidak jujur |
3 | Tanggung Jawab |
Peserta didik dapat: 10. Memahami manfaat bertanggung jawab 11. Mengidentifikasi karakter tanggung jawab 12. Melakukan control diri terhadap tanggung jawab yang dilakukan 13. Memahami dampak perilaku tidak bertanggung jawab |
4 | Sederhana |
Peserta didik dapat: 14. Memahami manfaat hidup sederhana 15. Mengidentifikasi karakter kesederhanaan 16. Melakukan control diri terhadap kesederhanaan yang dilakukan 17. Memahami dampak perilaku tidak berdisiplin |
5 | Kerja Keras |
Peserta didik dapat: 18. Memahami manfaat bekerja keras 19. Mengidentifikasi karakter kerja keras 20. Melakukan control diri terhadap tidakan kerja keras 21. Memahami dampak perilaku tidak bekerja keras |
6 | Mandiri |
Peserta didik dapat:
22. Memahami manfaat mandiri 23. Mengidentifikasi karakter mandiri 24. Melakukan control diri terhadap tidakan mandiri 25. Memahami dampak perilaku tidak mandiri |
7 | Berani |
Peserta didik dapat: 26. Memahami manfaat berbuat berani 27. Mengidentifikasi karakter Tindakan berani 28. Melakukan Tindakan berani sesuai dengan situasi dan kondisinya 29. Memahami dampak perilaku tidak berani sesuai dengan situasi dan kondisinya |
8 | Adil |
Peserta didik dapat: 30. Memahami manfaat adil 31. Mengidentifikasi karakter berbuat adil 32. Melakukan control diri terhadap tidakan adil yang dilakukan 33. Memahami dampak perilaku tidak adil |
9 | Peduli |
Peserta didik dapat: 34. Memahami manfaat peduli 35. Mengidentifikasi karakter peduli 36. Melakukan control diri terhadap tidakan peduli yang dilakukan 37. Memahami dampak perilaku tidak berdisiplin |
Metode penyampaian materi Pendidikan antikorupsi melalui kegiatan ekstrakurikuler khusus ini menggunakan prinsip “belajar sambil bermain”. Teknik penyampaian dapat melalui:
- a. Kolaborasi, kegiatan diskusi dari pengamatan fakta
- b. Bermain peran
- c. Debat
- d. Dan lain-lain
Disain Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan dalam konteks Kurikulum 2013, pada dasarnya berwujud proses aktualisasi dan penguatan capaian pembelajaran Kurikulum 2013, ranah sikap dalam bingkai KI-1, KI-2, dan ranah keterampilan dalam KI-4, sepanjang yang bersifat konsisten dan koheren dengan sikap dan kecakapan Kepramukaan.
Dengan demikian terjadi proses saling interaktif dan saling menguatkan (mutually interactive and reinforcing). Secara programatik, Ektrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan diorganisasikan dalam model blok, model aktualisasi, dan model regular di gugus depan. Apapun model yang dilaksanakan, Pendidikan antikorupsi sangat strategis ditanamkan dalam berbagai kegiatan kepramukaan. Hal ini sesuai dengan prinsip kepramukaan yang menggunakan trisatya dan dasadarma sebagai ruhnya.
Identifikasi sikap antikorupsi dapat ditanamkan melalui:
No | Kegiatan | Prioritas Sikap yang ditanamkan |
1 | Berbaris | Disiplin |